pelantikan pejabat eselon kab. solok

12 Kepala SKPD Kabupaten Solok Nonjob

Ilham Safutra - Padang Ekspres
klik untuk melihat foto
Syamsu Rahim saat melantik
pejabat baru Pemkab Solok,
Senin (20/9/2010)
Akhirnya janji Bupati Solok Syamsu Rahim dan Wakil Bupati Desra Ediwan melakukan perombakan terhadap "kabinet" di lingkungan Pemkab Solok dipenuhinya. Buktinya, Senin (20/9/2010) pagi tadi mantan Walikota Solok itu melantik 21 pejabat eselon IIB yang baru dan menonjobkan 12 kepala SKPD yang lama.

Dari 21 pejabat eselon IIB yang dilantik di Gedung Solok Nan Indah itu, dua di antaranya pejabat impor dari Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Selain itu, Syamsu memberikan jabatan kepada Edisar, mantan Kepala Kantor Satpol PP yang pernah dinonjobkan semasa pemerintahan Gusmal-Desra Ediwan, karena terjerat kasus pidana. Sedangkan pejabat yang mendapat promosi dari eselon tiga menjadi eselon dua sebanyak 13 orang. Untuk lebih lengkapnya lihat grafis.
Pejabat impor tersebut, Jasman yang sebelumnya sebagai Kepala Kantor Satpol PP Kota Solok dipromosikan menjadi Pejabat Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora). Jasman mengisi jabatan yang ditinggal purnabakti oleh mantan Kadisbuparpora sebelumnya, Syaifullah.
Selain itu, Yuswardi yang diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan menggantikan Syahrul Efendi. Sebelumnya Yuswardi Sekretaris DPRD Kabupaten Solok Selatan. Sementara Syahrul Efendi di-stationer-kan alias nonjob. 18 pejabat lainnya yang dilantik itu hanya mengalami rotasi dari jabatan lama ke jabatan baru.
Dikatakan Syamsu Rahim, alasan melakukan nonjob terhadap 12 pejabat lama itu supaya pejabat lama itu dapat merenung atas kinerja yang dilakukan selama ini. Dan juga memberikan kesempatan untuk bebas tugas beban berat kerja yang dijalani selama ini.
Syamsu Rahim membantah penonjo-kan itu bukan bentuk balas dendam atas hasil pilkada lalu. "Nonjob itu semata untuk kaderisasi dan memberikan kesempatan istirahat kepada pejabat lama. Pada waktu mendatang, jika tenaga mereka dibutuhkan, maka orang-orang tersebut akan diberikan kepercayaan lagi berdasarkan kapaelitas dan kondisi," ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD Kota Sawahlunto itu berharap semua kalangan tidak mempermasalahkan kondisi ini ke ranah politik. Sebab, mutasi, promosi dan degredasi merupakan salah satu bentuk mobilisasi dalam menjalani roda pemerintahan. "Hal itu biasa dalam pemerintahan. Tidak ada yang luar biasa. Yang luar biasa itu jika tidak ada mutasi. Mutasi ini juga bukan ajang balas budi pada Pilkada lalu," tandasnya dengan senyum.
Sementara itu, untuk jabatan yang ditinggalkan pejabat yang baru dilantik, sebutnya, akan diisi sesegera mungkin. Siang itu juga Syamsu Rahim langsung memerintahkan jajarannya untuk membentuk Baperjakat yang baru untuk mengisi jabatan struktural lainnya yang lowong. Baik itu di tingkat eselon II dan eselon III.
Dia berharap dalam waktu dekat semua jabatan struktural dapat disempuranakan. Bagi jabatan yang selama ini dapat diisi oleh pejabat yang mampu menjawab tantangan daerah untuk kedepan.
Menariknya, dalam proses pelantikan itu, semua pejabat eselon II dan III diundang dengan pakaian serupa, menggunakan jas. Sehingga bagi pejabat yang terkena nonjob langsung kabur dari ruangan pelantikan. Bahkan ada juga yang tidak hadir sejak awal acara, seperti Syahrul Efendi, mantan Kepala Dinas Pendidikan. 
Grafis Pejabat Eselon II yang nonjob
Nama                  Jabatan Lama
Syamsurizal        Asisten II
Zulkarnaini          Staf Ahli
Syafrizal             Ka Inspektorat
Dusral                 Ka Bappeda
Zuarman             Ka BKD
Raflis                  Ka BPM
Jasril                   Ka Badan KB-PP
Jonedi                Ka Dishutbun
Samwil               Ka Disosnakertrans
Bustanul Arifin    Ka DPE
Syahrul Efendi    Ka Dinas Pendidikan
Bustamar            Ka Disdukcapil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar